Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 pada hari ini, 10 Januari 2025, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung tanpa mengundang Presiden Prabowo Subianto, yang menjadi sorotan publik mengingat hubungan politik yang dinamis di Indonesia saat ini.

Tema dan Agenda Acara

HUT PDIP kali ini mengusung tema “Satyam Eva Jayate,” yang berarti “Kebenaran Pasti Menang,” dengan subtema “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam.” Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa acara akan dimulai pukul 13.30 WIB dan dihadiri oleh pengurus DPP PDIP. Kader di tingkat daerah akan mengikuti acara secara daring melalui platform Zoom.

Hasto menekankan bahwa peringatan HUT kali ini dilakukan secara sederhana, mengingat tantangan perekonomian nasional dan tekanan geopolitik global. “Acara ini akan diisi dengan penampilan seni budaya, pidato politik oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng,” ungkap Hasto dalam keterangan persnya.

Tidak Mengundang Pihak Luar

Menariknya, HUT PDIP kali ini menjadi yang pertama tanpa kehadiran presiden atau wakil presiden. Sebelumnya, Hasto menyatakan bahwa acara ini tidak mengundang pihak luar, termasuk Prabowo, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam politik Indonesia. Hal ini menandakan adanya perubahan dalam dinamika hubungan politik antara PDIP dan Prabowo, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dalam pemerintahan.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa acara HUT ini merupakan kegiatan internal partai. “Kami tidak mengundang wakil pemerintah, termasuk Pak Prabowo, karena acara ini bersifat sederhana dan lebih kepada refleksi partai,” ujarnya. Djarot juga menambahkan bahwa meskipun tidak mengundang pihak luar, PDIP tetap berkomitmen untuk menjalankan kegiatan sosial, seperti membagikan 150 potong tumpeng kepada masyarakat sekitar kantor partai.

Pidato Megawati

Dalam acara tersebut, Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan memberikan pidato politik yang diharapkan dapat memberikan arahan dan motivasi bagi seluruh kader PDIP. Pidato ini juga akan menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali visi dan misi partai dalam menghadapi tantangan ke depan.

Megawati sebelumnya juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo atas dukungannya dalam pemulihan nama baik Soekarno, yang merupakan ayahnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak diundang dalam HUT, hubungan antara Megawati dan Prabowo masih memiliki nuansa saling menghargai dalam konteks sejarah politik Indonesia.

Rangkaian Kegiatan HUT

Hasto menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HUT ke-52 PDIP tidak hanya berhenti di acara hari ini. PDIP berencana untuk menggelar berbagai kegiatan kebudayaan, keagamaan, dan olahraga hingga bulan Juni mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan konsolidasi partai menjelang Kongres PDIP yang akan datang, di mana Megawati diharapkan akan kembali terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode 2025-2030.

Peringatan HUT ke-52 PDIP yang digelar tanpa mengundang Prabowo Subianto mencerminkan dinamika politik yang terus berkembang di Indonesia. Dengan tema yang kuat dan pidato dari Megawati, PDIP berusaha untuk menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan dan aspirasi rakyat. Meskipun dihadapkan pada tantangan, PDIP tetap optimis untuk melanjutkan perjuangan politiknya dengan semangat yang tak kunjung padam.